Tuesday 24 November 2015

Apa yang Kamu Cari?

Apa yang kamu cari?

Aku tidak mencari apa-apa,
hanya saja ku merasa dia menghilang tanpa ku tahu sebabnya.

Aku tidak mencari apa-apa,
hanya saja tak temukan lagi tempatku di sana.

Aku tidak mencari apa-apa,
hanya saja kenangan masih melekat tapi yang dikenang sudah pergi.

Aku tidak mencari apa-apa,
hanya saja rindu masih menyeruak padahal cinta sudah lama pudar.

Aku tidak mencari tetapi secara tak sengaja dirinya hadir sekelebat saat mata beradu elegi dengan telinga.

Aku tidak mencari, aku tidak butuh mencari, aku tidak perlu lagi jawaban.
Semua sudah tidak menggantungkan tanya.

Aku hanya tidak sengaja melihat dan mendengar. 
Aku hanya tidak sengaja merasa mengenang dan terkenang.

Karena tidak ada lagi yang dicari dan dipertanyakan.



Perempuan yang sudah menemukan pencariaan dan jawaban.

Monday 2 November 2015

Rencana yang Porak Poranda.

Aku selalu percaya rencana Tuhan itu selalu baik.
Aku memilih dengan harapan bahwa itu memang restu Tuhan, membiarkan takdir Tuhan yang bekerja.
Rencana yang ku pikir matang pun akhirnya berantakan tak sesuai rencana, tetapi diganti dengan rencana yang jauh lebih indah, menikah.
Kita tahu sebelum kita memutuskan bersama, kita mempunyai sederet rencana yang kita pikirkan matang sampai akhir tahun.
Kamu dengan rencana naik gunung di bulan September & Oktober.
Pada akhirnya batal.
Aku dengan rencana melancong ke negeri tetangga.
Pada akhirnya batal.
Kamu dengan rencana menurunkan berat badan.
Semakin mendekati hari H, nafsu makanmu bertambah karena menjelajahi tempat makan denganku.
betapa egoisnya aku untuk membantuku menghabiskan makanan yang ku pesan.
Aku dengan imunisasi cervarix yang sudah memasuki suntikan kedua. Menunggu suntikan ketiga di bulan keenam dari bulan awal penyuntikan, yakni Desember 2015.
Fyi, ibu hamil tidak boleh terpapar suntikan cervarix, if you know what i mean.

Pada akhirnya, menuju satu bulan pernikahan kita, betapa banyak pertengkaran kecil yang membuat kamu gemas dengan keegoisanku dan aku yang gemas dengan ketidaksabaranmu.
Iya, waktu bersama kita masih sebentar. Masih panjang jalan yang harus kita lewati bersama.

Aku selalu berdoa kita berdua sehat dan bahagia melewatinya.
Aku selalu berharap tangan kita bergandengan tangan dan bahumu selalu ada untukku bersandar.
Aku selalu berharap pelukku masih kau rindukan untukmu pulang.
Aku selalu berharap kita merindukan 'rumah' yang sama.

Terima kasih untuk semuanya.
Terima kasih telah mewujudkan mimpiku.


Perempuan ini sayang kamu, Pacar.

Sunday 1 November 2015

Perempuan yang Pergi

Kita memang pernah bersama, tertawa bersama, mempunyai mimpi yang sama, naif di kala muda. 
Sudah saatnya aku memutuskan untuk melepaskan.
Hei, bukan berarti aku tidak bertahan dan melepaskan adalah jalan terakhir.
Aku pernah mempertahankan sepenuh hati. Ingat, aku pernah mempertahankan.
Aku pun berpikiran kamu juga mempertahankan mati-matian.
Sekarang aku balik bertanya, apa jadinya sebuah hubungan jika keduanya sudah berbeda tujuan dan menganggap paling benar ego masing-masing.
Aku tidak ingin memperuncing masalah dan menjadi musuh.
Aku anggap aku gagal dalam hubungan ini.
Ini bukan permintaan maaf, aku anggap ini salam perpisahan.
Karena banyak sekali maaf yang terucap saat kita mengadu ego masing-masing.

Terima kasih telah bersedia menemaniku dan memanggilku sayang.
Terima kasih untuk semua pelajaran berharga yang tak pernah ku dapatkan di sekolah.
Jika suatu saat kamu merindukanku atau aku merindukanku, kenanglah aku sebelum kita memutuskan berpisah.
Jika suatu saat kita bertemu di tempat yang ditentukan Tuhan, aku akan menganggapmu tetap ada. 
Entah bagaimana dengan dirimu.
Entah kamu ingin menganggapku tidak ada di kehidupanmu.

Aku pergi bukan karena aku menyerah tapi karena kamu telah kehilangan aku.

Hei, persiapkan dirimu untuk mencari sosok pengisi sisi kiri.
Aku pun seperti itu, mencari sosok untuk mengisi sisi kanan.
Sudah saatnya kamu mencari sosok yang bisa kau lindungi dengan bahumu & hangatkan dengan jaketmu. Aku pun demikian, sudah saatnya mencari sosok yang akan kubuatkan kopi di pagi hari. 



Perempuan yang pergi.