Friday 23 December 2016

Kepadamu Saat Pertama Kali

Pada pelukanmu yang pertama
mengingatkanku akan hangat yang merengkuh sunyi.
Pada kecupanmu yang pertama
membuatku tahu ada penawar dari rasa sakit karena masa lalu.
Pada senyummu saat aku membuka mata di pagi hari
aku memupuk rasa bersama di masa depan kelak. 

Ada yang datang kemudian tergantikan.
Tetapi masih ada yang tak mau terlupakan.
Hari terlampaui dan tahun berganti.
Entah sekarang atau nanti, 
ada yang selalu aku ingat saat kita pertama kali bersama.

Friday 19 August 2016

Merelakan Si Bungsu

Wah... Gak kerasa sudah mau setahun blog ini gak ada tulisan terbaru. Maapkeun, tapi saya masih aktif di Instagram  dan Twitter kok. Saya masih suka dengan dua media sosial tersebut.
Ada banyak cerita yang mesti saya tulis di sini tapi sebagian kecil sudah saya luapkan di sana.

Setahun lalu saya bersiap untuk mempersiapkan pernikahan, menyiapkan undangan, souvenir, tempata walaupun sebagaian besar dipersiapkan oleh keluarga kita berdua (gak sopan banget ya). Saya belum mau menceritakan tetek bengek pernikahan sekarang, ada hal kecil yang hampir terlupakan setelah menikah......

..adaptasi.

Ini berasal dari keluarga saya khususnya bapak ibuk saya. Ini Lebaran pertama saya setelah dipersunting Mas Andre, senangnya bisa mudik bersama dan sekarang sudah ada yang menanggung beratnya membawa oleh-oleh untuk keluarga. Kebiasaan mudik sendiri dari tahun 2013 membuat bapak selalu menjemput saya naik motor di stasiun. Sama halnya tahun ini, sehari sebelum mudik Bapak menelpon saya

'Berangkat jam berapa? Sampai Kutoarjo jam berapa ntar Bapak jemput' sapa beliau
'....kan mau ke Magelang, Pak'
'Oh iya, Bapak sekarang gak bisa boncengan ya, gak cukup motornya hahaha..'
'Hehehe... Iya, makanya lancarin nyetirnya percuma kursus kalau gak bisa bawa mobil sendiri' balas saya sambil bercanda
'Yo sesuklah'

Beliau bukan lupa perihal lelaki yang sudah menikahi saya selama setahun ini.
Beliau hanya belum bisa menghapus kebiasaan menjemput saya mudik ke rumah.

Sama dengan halnya Ibuk, seminggu sebelum Lebaran beliau menelpon saya

'Gak enak belanja sama Bapak, enakan sama kamu Ning. Bapakmu gak sabaran' curhat beliau
'Ya besok kalau aku udah pulang, Buk'
'Lha kamu kan langsung ke Magelang'
'Iya, besok kalau udah di rumah kita belanja'
'Tenan yo'

Beliau bukan lupa perihal lelaki yang menjadi sandaran hidup saya setahun ini.
Beliau hanya belum bisa menghapus kebiasaan belanja bersama saat menjelang Lebaran.

Bapak Ibuk saya sudah merelakan saya menikah dengan pria yang saya pilih, tetapi mereka belum bisa menghilangkan kebiasaan bertahun bersama.
Bapak Ibuk saya menanti kepulangan saya ke rumah bersama Mas Andre, tetapi mereka belum bisa menghilangkan kebiasaan bertahun bersama.
Bertahun bersama selalu menjadi alasan kenapa seseorang sulit melupakan kenangan bersama.



Perempuan yang sedang dirindukan untuk hadir.